Komponen Mobil

4 Komponen Slow Moving yang Perlu Diketahui Pemilik Mobil 

komponen slow moving

Supaya dapat memberikan perawatan yang tepat bagi kendaraan, pemilik mobil wajib mengenal berbagai jenis komponen penting. Di antaranya yaitu komponen slow moving.

Berbeda dari komponen fast moving yang punya masa pakai singkat, slow moving masa pakainya lebih lama. 

Sehingga tidak ada interval yang jelas mengenai waktu penggantian komponen. Meskipun begitu, komponen tetap perlu diganti setelah masa pakai berakhir. 

Mari kenali apa saja komponen yang termasuk jenis slow moving.

Baca juga: 6 Merk Shockbreaker Mobil Terbaik yang Handal dan Tangguh

Daftar Komponen Slow Moving

Langsung saja, berikut daftar komponen mobil yang termasuk sebagai slow moving parts:

1. Kopling

Kopling bertugas menyalurkan tenaga yang dihasilkan oleh mesin ke sistem transmisi. Kinerja kopling memungkinkan poros engkol dapat menggerakkan roda belakang, sehingga mobil mulai melaju.

Apabila kopling mengalami masalah, maka penyaluran tenaga akan terganggu. Bahkan mobil bisa berakhir mogok.

Anda dapat mengenali indikasi kopling bermasalah saat terjadi kesulitan pindah gigi pada transmisi manual atau kehilangan tenaga pada transmisi otomatis.

Ketika komponen tertentu pada kopling mengalami kerusakan, maka Anda sebaiknya melakukan penggantian dalam satu set lengkap. Tujuannya yaitu supaya performa kendaraan tetap optimal.

Usia pakai komponen kampas pada kopling sangat dipengaruhi oleh cara berkendara. Pengemudi yang sering berkendara dengan ceroboh seperti sering mengebut, bisa menyebabkan kampas kopling cepat habis, sekitar 2 – 3 tahun pemakaian.

Padahal usia pakai komponen tersebut bisa mencapai 100.000 km atau sekitar 5 tahun.

Baca juga: Apa Itu Sparepart? Temukan Jawaban Lengkap di Sini!

2. Aki Mobil

Slow moving part pada mobil selanjutnya yaitu aki. Komponen ini berperan sebagai sumber tenaga kelistrikan pada mobil.

Aki mobil berfungsi menyalurkan tenaga listrik ke starter mobil sehingga dapat menghidupkan mesin. Selain itu, aki juga menyediakan tenaga listrik untuk berbagai komponen lain yang membutuhkan listrik, seperti lampu dan sistem audio.

Saat mendekati akhir usia pakai, aki akan melemah hingga akhirnya mati total. Maka dari itu, Anda perlu mengganti aki ketika tanda pelemahan muncul. Biasanya, tanda aki lemah muncul mendekati akhir usia pakai, sekitar 2 – 4 tahun.

Usia pemakaian bisa berbeda-beda tergantung pada perawatan dan intensitas pemakaian. Untuk mencegah kerusakan, dianjurkan untuk mengecek kondisi aki secara berkala. 

3. Ban Mobil

Sebagai satu-satunya komponen yang bersentuhan dengan permukaan jalan, ban memiliki peran signifikan bagi performa mobil. 

Ban menutupi bagian velg pada roda dan menjalankan beberapa tugas yang berat sekaligus. 

Mulai dari menyalurkan tenaga ke permukaan jalan, menopang bobot kendaraan, menyerap goncangan dan benturan, hingga memberikan daya pengereman.

Ban bekerja dengan terpapar lingkungan yang keras, seperti jalan aspal yang panas, beton kasar, hingga jalanan yang berlubang dan rusak.

Oleh karena itu, seiring waktu ban akan mengalami keausan sehingga perlu Anda ganti. Usia pakai ban mobil tergantung pada intensitas berkendara dan kondisi jalanan. 

Apabila Anda sering berkendara, maka ban memiliki usia yang relatif singkat, sekitar 2 sampai 3 tahun. Sedangkan pada mobil yang jarang dipakai, ban bisa berusia sampai 3 tahun.

Meskipun begitu, Anda sebaiknya mengecek kondisi ban untuk memastikan tingkat keausan dan ada tidaknya keretakan. Anda perlu segera mengganti ban apabila sudah aus dan ulir atau motif ban tidak terlihat.

Sedikit tips supaya part slow moving ini lebih tahan lama yaitu melakukan perawatan sesuai anjuran, seperti menjaga tekanan udara ban optimal.

Baca juga: 10 Merk Ban Mobil Terbaik, Murah Berkualitas hingga Premium

4. Kaki-kaki Mobil

Kaki-kaki mobil merupakan komponen slow moving yang terletak pada bagian kolong mobil. Berhubung letaknya cukup tersembunyi, komponen ini sering terabaikan. Padahal kaki-kaki berperan penting dalam menjaga kenyamanan berkendara.

Komponen kaki-kaki terdiri dari sistem suspensi dan sistem kemudi mobil. 

Suspensi berfungsi meredam goncangan dari jalanan dan menjaga roda kontak dengan permukaan jalan. Selain itu, sistem ini berperan meningkatkan traksi dan stabilitas kendaraan.

Sementara itu, sistem kemudi memungkinkan pengemudi dapat mengendalikan arah kendaraan. Sistem ini juga berperan menjaga stabilitas kendaraan.

Pemeliharaan kedua komponen tersebut membantu Anda dapat berkendara dengan nyaman dan aman. 

Komponen pada kaki-kaki mobil yang sering bermasalah yaitu shock absorber yang bertugas meredam guncangan. Kebiasaan pengemudi berkendaraan berpengaruh pada usia pakai shock absorber.

Jika pengemudi sering melewati jalanan rusak dan medan berat, maka shock absorber bisa berusia lebih pendek, sekitar 3 tahun.

Sementara itu, untuk penggunaan pada kondisi jalan normal, shock absorber bisa tahan hingga 5 tahun.

Anda bisa mengenali tanda shock absorber bermasalah dari bantingan mobil yang terasa kasar, mobil miring, aus pada ban tidak merata, muncul suara berisik, dan keluar oli dari seal tabung shock absorber.

Itulah daftar komponen slow moving yang perlu Anda perhatikan. Karena tidak memiliki patokan waktu ganti yang jelas, penggantian komponen di atas sering terlupa. Maka penting bagi Anda untuk mengenali tanda-tanda komponen bermasalah.

Sekarang Anda bisa mendapatkan spare part mobil berkualitas dengan lebih mudah melalui Halo Auto Parts. Kami menyediakan spare part original dan berbagai aksesoris untuk menjaga performa serta tampilan optimal mobil Anda.

Segera kunjungi Halo Auto Parts untuk mendapatkan komponen kendaraan yang Anda butuhkan.

Tinggalkan Balasan